Jumat, 18 Juni 2010

THE MORNING AFTER (( Another day like today ))

Sejenak coba terhanyut dalam package yang ditawarkan oleh salah satu band yang terlahir dari “ la lights indiefest “ ini , ehm, mereka berhasil meruntuhkan beberapa persepsi saya sebelumnya, perkiraan saya mereka adalah band “ one hit wonder “ yang hanya mengandalkan single pertama mereka dulu, yaitu “ quatro “ saja, tapi ternyata persepsi saya buyar dan hancur seketika, bahkan mereka meneduhkan saya sekaligus di saat yang sama, karena setelah mendengarkan keseluruhan track yang mereka tawarkan, saya justru bertahan dan aha! ternyata sudah satu album habis saya dengarkan, akhirnya saya putar ulang kembali keseluruhan album another day like today yang ternyata sangat menyenangkan ini.

Seakan dibawa ke alam cerah yang hangat dan dipaksa tidur di padang rumput musim semi sambil tersenyum menatap teh hangat yang menemani namun
tetap terjaga dan tidak tertidur, tertegun diam stagnan tapi riak hati dibuat berdentam bersemangat, coba dengarkan track #1 sejenak membuat terlarut dalam part gitar yang mengalun, Kevin Shields My Bloody Valentine jelas sekali memberikan arwah dalam riff gitar lagu ini, lalu di blend dengan tegasnya tempo gitar James Lha Smashing Pumpkins era labum Adore ataupun seperti sebagian keringnya nyawa butterfly with butterfly wings memberkati racikan gitar, mengiringi dan menyempurnakan keindahan lagu #1, akhirnya sayapun benar benar jatuh cinta pada lagu ini apalagi di akhir lagu ini terdapat part menyatunya vocal dan melodi gitar yang merepetisi, membalur suara basah vocal yang damai, sendu namun membahana, tak terperi seperti mengambang namun tegap, mengawang namun teguh.

Drama dari morning after tidak berakhir sampai di situ saja, era keemasan tempo tantrum ala Ride yang pernah Bertampuk di tanah Britania tercermin di track “ dengarkan dan diam “, anggunnya tahun 90 seperti menyeruak resah bersamaan dengan hilangnya Kevin James dari Manic Street Preachers, tidak terlalu gloomy seperti track Morning After yang lainnya namun kali ini heroik dan menyelamatkan dahaga yang butuh meditasi, renyah dan persuasif ala trust The Cure yang ditimpa oleh sensibilitas elektrik Prodigy era “ Fat Of The Land “, menghentak gahar namun sopan dan teratur.

Andaikan saja saya bisa menjadi salah satu bagian dari mereka, saya akan memberanikan diri menawarkan eksplorasi dengan beberapa sisipan elastisitas pop rumitnya Pink Floyd di album The Wall atau rayuan noise yang menggoda namun berfikirnya Washing Machine dari Sonic Youth, saya kira mereka akan menjadi lebih berbahaya, mewah dan unpredictable, Ya akan ada dua sisi nada yang bersinggungan dan pasti akan menghilangkan beberapa fans mereka yang sudah terlanjur mengikuti mereka dari awal dengan format “ blend neo brit wave tempo, French Swedish fresh pop “. Hah, komposisi album yang indah nan santun ini akan terus berputar di playlist para neo hipster menemani mereka menjelang hari minggu pagi berjalan ke taman kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar